6 KONSEP BISNIS ORANG CINA YANG MENDUNIA
“UANG DIGUNAKAN UNTUK MENGHASILKAN UANG”
1. Pedagang sejati tidak takut dengan persaingan dan kerugian
Mereka seharusnya
tidak memiliki sifa sifat dengki dan iri hati kepada pedagang lain. Segala sifat
itu harus dihapuskan jika mereka ingin berhasil dalm perdagangan yang di gelutinya.
Orang cina menganjurkan persaingan itu meningkatkan kreatifitas dan
prokdutivitas, dan memberikan banyak pengalaman yang berharga, namun perdagangan
yang terjadi secara negatif tidak membawa keuntungan apapun bagi pihak manapun.
Dalam konsep perdagangan orang cina orang yang menang seharusnya tidak
mendapatkan segala galanya, pihak yang kalahpun tidak kehilangan semuanya.
2. Orang cina menentang konsep zero
sum game dalam perdagangan
Perdagangan seharusnya memberikan manfaat kepada
semua pihak, baik sesama pedagang, pesaing, maupun pelanggan. Perdagangan hanya
akan berkembang maju seandainya situasi win win dapat diwujudkan dalam sesuatu
kegiatan dagang. Setiap pedagang harus menghormati satu sama lain dan tidak boleh
menganggap dirinya lebih superior dibandingkan orang lain.
3. Orang cina menganjurkan kerja
sama dan sikap saling membantu sesama pedangang
Konsep berdagang orang cina
lebih berdasarkan kepad prinsip simbiosis, yaitu setiap pedangang saling
melengkapi. Mengikuti konsep ini jika ada pedagang yang menjual barang barang
kecil, pedagang lain akan menjual pakaian dan juga keperluan yang lain, agar
perdagangan barang barang kecil itu bisa hidup.
Orang cina akan membuka restoran
dikawasan yang berdekatan letaknya, dan semua bahan bahan makanannya diperoleh
dari toko toko yang berada disekitarnya. Dengan demikian, perdagangan dikawasan
itu akan berkembang pesat karena sudah terwujud sikap saling membantu dan
saling dukung yang kuat dikalangan pedaganag.
4. Konsep bedagang orang cina tidak
sama dengan konsep berdagang orang lain
Orang cina tidak suka “makan”atau
mencari untng sendiri. Mereka tidak dianjurkan meraup semua keuntungan dan
kekayaan. Sebaliknya jika perlu, mereka berbagi keuntunganyang diperoleh dengan
pedagang lain. Pedagang tidak boleh mementingkan diri sendiri. Mereka juga
harus memikirkan orang lain. Sebab, tidak ada pedagang yang bisa hidup seorang
diri, mereka bergantung kepada pedagang lain untuk mendapatkan bahan, pelanggan
dan keterampilan. Konsep ini penting untuk menjamin keberhasilan dalam
perdagangan, jika tidak dilakukan konsep seperti ini akan muncul persaingan bisnis yang negatif,
akibatnya tejadi persaingan negatif yang akhirnya secara keseluruhan akan
menghancurkan perdagangan orang orang disekitarnya.
Jika terjadi sesama pedagang
menjual barang barang yang sama dimasing masing toko maka pasti akan mundur
kemajuan salah satu pedagang, sering kali terjadi, satu pedagang berjualan yang
sama dikawasan yang sama, jika ada toko yang menjual kue maka akan bermunculan
toko toko lain yang menjual kue. Hal ini
seolah olah menjadi budaya pada saat ini, konsep perdagangan yang seperti ini
sangat tidak menguntungkan dan bisa menimbulkan persaingan diantara sesama
pedagang yang lokasi dagangnya sama. Akhirnya,
bukan saja semua pedagang tidak mendapat untung, bahkan semuanya terpaksa
gulung tikar ataupun berganti jenis perdagangan, keadaan ini juga sering
terjadi pada bulan ramadhan. Pada saat itu, akan muncul banyak pedagang seperti
jamur pada musim hujan, mereka berdagang hanya untuk mendapat keuntungan pada
waktu yang singkat dan akan beristirahat ketika bulan ramadhan berakhir. Perdaganagn
yang bersifat instan ini tidak akan berhasil, banyak yang muncul secara tiba
tiba dan hilang secara tiba tiba pula juga.
“Pedagang
Musiman Bukan Saja Tidak Dapat Berkembang, Melainkan Akan menghadapi Masalah
Modal likuiditas (Ketersediaan Dana Yang Siap Dicairkan)Untuk Memulai Kegiatan
Berdagangnya.”
Pedagang jenis jamur ini
tidak memiliki tempat dalam dunia perdagangan orang cina. Golongan ini tidak
layak disebut pengusaha yang seharusnya menunjukkan kesungguhan dan komitmen
yang tinggi agar terus berdagang tanpa mengenal musim
5. Orang cina tidak suka berdagang
dengan cara musiman
walaupun ada diantara mereka yang berdagang kecil kecilan,
berdagang kecil kecilan itu lebih baik daripada berdagang secara musiman
karena pedagang itu memiliki peluang untuk berkembang. Pedagang musiman bukan
saja tidak dapat berkembang, melainkan akanmenghadapi masalah modal likuiditas (Ketersediaan
Dana Yang Siap Dicairkan)Untuk Memulai Kegiatan Berdagangnya.mereka berdagang
hanya untuk mendapatkan uang saku atau uang belanja. Padahal, tujuan utama
dalam perdagangan adalahkeuntungan. Uamg dilakukan untuk menghasilkan uang
lagi.
Sudah menjadi hal biasa
dikalangan pedagang, mereka tidak mempuyai uang kecil (receh) untuk uang
kembalian bagi pelanggan. Ini bisa mempengaruhi kepercayaan pelanggan. Kepada pedagang.
Padahal pedagang harus bisa menumbuhkan rasa percaya kepada pelanggan dengan
memberikan playanan yang terbaik ke’pada pelanggan.
“Jangan
Mengeluh Didepan Pelanggan Apalagi Menunjukkan Emosi Yang Negatif”
Jangan sekali kali menghadik pelanggan karena
membayar bukan untuk mendapatkan kata kata yang ‘tidak enak didengar. Dlam perdagangan,
setiap pedagang harus memegang konsep “ Pelanggan
Adalah Raja” merekalah
yang membuat dagangan kita lakudan mereka juga yang akan menentukan maju
mundurnya suatu perdagangan.
6. Pedagang cina membolehkan
terjadinya tawar menawar
Meskipun peroses ini memakan waktu dan mengurangi
keuntungan, hal ini dapat menggembirakan hati pelanggan. Mungkin lebih mahal
sedikit, setidaknya mereka dapat memenuhi apa yang diinginkan pelanggan.itulah
yang memebedakan pedagang cina dengan pedagang lain.
Semoga bermanfaat
Dan bisa
kita amalkan, semoga kita menjadi pengusaha sukses..!!